Gerakan perlawan Islam, Hamas mengatakan bahwa
perpecahan yang terjadi di Palestina saat ini disebabkan adanya campur tangan
asing baik langsung atau tidak terhadap masalah internal di Palestina.
Hamas melalui jubirnya, Fauzi Barhum dalam pers rilisnya
mengatakan, bahwa syarat dari negara kwartet bertujuan untuk memberi tekanan
kepada Hamas,
setelah Hamas mendapatkan kemenangan dalam pemilu beberapa tahun
lalu. “Kami telah mengetahui kepalsuan demokrasi Amerika dan Eropa, sehingga
terbuka bahwa mereka ada kesepakatan dengan penjajah Zionis.” jelas Barhum.
Ia kemudian menambahkan, bahwa hari ini dunia telah berubah, bangsa
Palestina saat ini menurutnya sudah menyadari akan bahaya perpecahan dan
pentingnya untuk menggas persatuan baik lingkup Arab maupun persatuan umat
Islam.
Barhum kemudian menyerukan pentingnya menyatukan Palestina, Arab
dan Islam untuk menghadapi segala ancaman. “Kami melihat dari apa yang telah
dicapai saat ini melalui perundingan di Kairo dan penandatanganan kesepkatan
rekonsiliasi merupakan langkah tepat untuk menuju persatuan dan mengakhiri
segala bentuk perpecahan.” jelas Barhum. (safa)
0 komentar:
Posting Komentar