PADANG - Dewan Masjid Indonesia (DMI)
mengingatkan kepada umat Islam di Tanah Air agar tidak menjadikan masjid
sebagai sarana propaganda untuk kepentingan tertentu seperti politik dan
lainnya.
Pada beberapa kota di Indonesia ada ditemukan masjid digunakan
sebagai sarana agitasi politik, ideologi hingga menebar kebencian satu sama
lainnya,
kata Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat DMI KH Masdar Farid Mashudi di
Padang, Selasa (4/7) malam.
Ia mengemukakan hal itu usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke
VIII DMI Wilayah Sumatera Barat.
Menurut dia, masjid harus lebih banyak digunakan sebagai pusat
pencerahan akhlak dan keberagamaan mengingat persoalan utama bangsa ini yang
paling mengemuka adalah akhlak dan moral.
"Apalagi masjid merupakan pusat keberagamaan yang memiliki
basis yang kuat di masyarakat dan tersebar di seluruh wilayah," kata dia.
Dikatakannya, masjid harus digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai
keluhuran budi, kejujuran, kerendahan hati, saling menghargai dan toleransi.
"Selain itu, jika masjid dikelola dengan optimal dapat menjadi pusat
kebangkitan umat," kata dia.
Ia mencontohkan, jika masjid bagus pengelolaannya tentu akan
memiliki data tentang kondisi jamaah dengan lengkap dan akurat. Melalui data
tersebut dapat membantu pelaksanaan program pemerintah seperti pemberantasan
kemiskinan dan lainnya, kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar